KOMPAS.com — Pada tahun depan, jumlah total pengguna mobile akan melampaui jumlah penduduk dunia. Hal tersebut disampaikan dalam keterangan tertulis Ericsson dari riset berjudul Ericsson Mobility Report.
Saat ini setidaknya ada sekitar 7 miliar pengguna mobile di seluruh dunia. Sementara itu, jumlah pengguna layanan mobile selama ini tumbuh 7 persen tiap tahunnya. Pada kuartal pertama 2014 lalu saja penambahan pengguna mobile baru mencapai 120 juta.
Dengan laju pertumbuhan seperti itu, maka tahun 2015 nanti jumlah pengguna mobilediprediksi akan melampaui jumlah penduduk dunia yang saat ini mencapai kurang lebih 7,2 miliar.
Dengan kata lain, jumlah penggunaan ponsel atau smartphone akan lebih banyak dibanding jumlah penduduk dunia itu sendiri.
Tentunya hal itu bukan berarti setiap penduduk dunia akan memiliki satu ponsel, atau layanan seluler sudah tersedia di mana-mana melainkan meningkatnya pengguna mobileyang memiliki lebih dari satu perangkat.
Saat ini memang banyak pengguna mobile yang memiliki lebih dari satu perangkat, termasuk di Indonesia. Mereka biasanya menggunakan gadget yang berbeda untuk keperluan pekerjaan atau pertemanan.
Hasil riset lain yang diungkap oleh Ericsson adalah 65 persen dari semua perangkatmobile yang terjual di kuartal pertama 2014 merupakan perangkat ponsel pintar.
Dengan demikian, jumlah smartphone di dunia akan melampaui feature phone (ponsel dengan kemampuan dasar menelepon dan SMS saja) pada tahun 2016 nanti.
Hingga tahun 2019 nanti, jumlah pengguna smartphone akan mencapai 5,6 miliar di sleuruh dunia.
Sementara itu, jumlah pelanggan mobile broadband sendiri juga akan mencapai angka 7,6 miliar pada tahun 2019 nanti. Angka tersebut mewakili 80 persen dari total pelangganmobile.